PENANAMAN BIBIT KOPI DI LASEM

0
543

24 Desember 2019 Dukuh Sukolilo Lor, Desa Sendangcoyo Kecamatan Lasem Rembang, Diprakarsai oleh Rembang Bergerak bersama berbagai komunitas pencinta alam, RCCN, Klaster Kopi Rembang, PKSM, siswa pencinta alam dan didukug oleh  warga masyarakat sekitar lokasi kegiatan YUK TANDUR KOPI (penanaman 7.000 bibit kopi) & WORKSHOP KOPI LASEM.

Seperti diketahi kawasan lindung di dataran tinggi Lasem telah gersang dan perlu adanya penghijauan kembali, pemilihan tanaman kopi dinilai tepat karena memiliki potensi untuk pengembangan kopi di perbukitan lasem. Haraannya kedepan kawasan lindung di dataran tinggi Lasem nantinya dapat di hijaukan kembali dengan penanaman 7000 bibit tanaman kopi,

Taufiq Darmawan, Kasi Pengendalian Kerusakan Lahan dan Hutan, pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Rembang menyampaikan  besar harapan tanaman kopi dapat menjadi salah satu unggulan komoditas pertanian. Khususnya bidang perkebunan di wilayah setempat.

Malam sebelum penanaman dilaksanakan Workshop.

Dibuka langsung oleh Kades Sendangcoyo Mas Arwi Kamdi. Kemudian dengan dipandu moderator Mas Adjie’ Poetra Bayoe’, pemateri pertama Pak Yon Suprayoga menyampaikan tentang Sejarah, Filsafat dan Budaya Kopi Lasem. Beliau salah satu rujukan tentang kopi Lasem karena menurutnya kopi Lasem asalah kopi toleransi. Bahkan kebiasaan dari para waliyullah. Wah, jangan-jangan saya wali jugak.

Kemudian materi kedua tentang Konservasi tanah air dan spiritualisme penanaman kopi. Oleh Ahmad Rif’an (Ketua Rembang Bergerak, dll) menghubungkan antara penanaman kopi dengan kegiatan ekologi, kesetiakawanan sosial dan peningkatan pendapatan masyarakat. Banyak tertawa dan guyonannya.

Pemateri ketiga adalah Mbak Vera Damayanti owner Kopi Cangkir sekaligus dari Kluster kopi Rembang. Menyampaikan tentang kopi, modernitas dan peluang market dunia. Usaha kopi yang dirintis kedua orangtuanya sejak 1982 sudah menjadi bekal penyampaiannya malam tadi. Kebutuhan biji kopi di Rembang minimal 10 ton per bulan. Harapannya 3 tahun mendatang sudah bisa tercukupi dari kebun kopi yang ada di Rembang.

Workshop berlangsung seru dengan banyaknya pertanyaan dari para peserta. Bahkan kehadiran Mas Desti Muryadi mewakili pemerintah memberikan dukungan atas kegiatan yang saat ini berlangsung dan siap pendampingan untuk kedepannya. Mas Taufik Ayahe Azzam Darmawan karena sedang ada kegiatan yang tak bisa ditinggalkan sebagai perwakilan DLH yang menyumbangkan bibit kopi menyampaikan akan menyusul saat penanaman. Tadi pagi bersama beliau hingga akhir acara.

PERFORMANCE ART (Pementasan Teater dan Pantomim)

KOPI ITU NUSANTARA

Semua sepakat kopi itu ada yang memang endemik nusantara, walaupun yang terbanyak ada varietas yang dari afrika ke timur tengah dan dibawa oleh erang eropah.

Direktur Produksi : Achmad Rif’an
Assisten sutradara : Yoyok van Bandem

Koffie uit Nederland (maaf keringat para inlander)

Arif Ponco Atmojo sebagai sutradara, tuan VOC dan penembang yang jelita
Jirin Tidak Cengeng sebagai pribumi
Takim Actore Gito-gito sebagai pantomim
Raden Mas Hewodn sebagai penata musik
Sofyan Deer sebagai penata cahaya
Arifin Ipien sebagai penyambung lidah
Arwi Kamdi sebagai dokumentator

Pertunjukkan teater dan pantomime ditengah-tengah semua yang hadir menyatu dengan alam pegunungan sendangsoyo diterangi rembulan dan obor-obor menambah cantiknya pertunjukkan malam itu. Ditambah atraksi menegangkan permainan api dari obor yang disemburkan ke atas di beberapa part dan tentu saja atraksi menggeliltik para pemainnya yang menambah keseruan dan pecahnya senyuman para pemirsa. Suguhan performance art sebagai gambaran pertunjukan Menegangkan, mencekam, mengenaskan dalam bentuk geguyonan Cerita tentang bagaimana perjuangan bangsa kita menjadikan kopi kita mendominasi kopi dunia zaman kolonial.

Semoga workshop ini bermanfaat bagi peserta Ecocamp (Education Coffee Camp) yang terdiri dari berbagai komunitas, pencinta alam, sispala dan masyarakat Sendangcoyo.

Terimakasih tak terhingga atas totalitas sahabat-sahabat kami Arif Ponco Atmojo, Takim Actore Gito-gito, Jirin Tidak Cengeng dan seniman musik tradisional Raden Mas Hewodn.

Makasih semuanya, khususan penyelenggara dari Rembang Bergerak yang dikoordinir Mas T Hendro Kosongtiga, RCCN yang dikomandani Sofyan Deer dan FK PKSM Kab Rembang yang diwakili Nailul Khakim. Tak lupa semua panitia, Mas Abidin Zaenal, Bob, Bos Montu, Edi Santoso dkk yang tak bisa saya sebutkan satu persatu. Tabik

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here